Orang Yang Dalam Hidayah Pasti Peduli dengan Orang Lain
khazanahalquran.com – Allah swt berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا عَلَيْكُمْ أَنْفُسَكُمْ ۖ لَا يَضُرُّكُمْ مَنْ ضَلَّ إِذَا اهْتَدَيْتُمْ
“Wahai orang-orang yang beriman! Jagalah dirimu; (karena) orang yang sesat itu tidak akan membahayakanmu apabila kamu telah mendapat petunjuk.” (QS.Al-Ma’idah:105)
Sebagian orang menganggap ayat ini sedang memerintahkan manusia untuk menyelamatkan dirinya masing-masing tanpa memperdulikan nasib orang lain. Seakan-akan ayat ini ingin menafikan kewajiban amar ma’ruf dan nahi munkar.
Tentunya kita harus jeli dalam memperhatikan ayat dan tidak gampang menafsirkan. Jika kita perhatikan, didalam ayat ini ada satu kalimat yang bisa menjawab keraguan diatas. Pada akhir petikan ayat diatas disebutkan :
إِذَا اهْتَدَيْتُمْ
“Apabila kamu telah mendapat petunjuk..”
Kalimat ini menjawab keraguan diatas karena tidak mungkin seseorang mendapatkan hidayah bila ia tidak melakukan amar ma’ruf dan nahi munkar.
Bagaimana seseorang dikatakan mendapat hidayah disaat ia menutup mata dari kondisi sekitarnya? Menutup telinga dari nasib saudaranya? Dan acuh tak acuh terhadap situasi masyarakat disekitarnya?
Semoga bermanfaat…