Diriwayatkan bahwa Nabi Musa as dalam salah satu munajatnya di bukit At-Thur bermunajat kepada Allah swt,
“Wahai Tuhan Semesta Alam….”
Kemudian datanglah jawaban, “Labbaik…. !”
Lalu Nabi Musa as berseru kembali, “Wahai Tuhannya orang-orang yang taat.”
Terdengar kembali, “Labbaik….!”
“Wahai Tuhannya orang-orang yang bermaksiat.”
Kali ini terdengar jawaban yang berbeda, “Labbaik… Labbaik… Labbaik… !”
Nabi Musa as terheran dan bertanya, “Duhai Tuhanku, mengapa jika aku menyerumu dengan nama-Mu yang terindah, engkau menjawabnya sekali saja. Namun ketika aku menyeru dengan Wahai Tuhannya orang-orang yang bermaksiat, engkau menjawabnya tiga kali?”
Lalu terdengar jawaban, “Wahai Musa, sesungguhnya para arif mengandalkan ma’rifat mereka, para pelaku kebaikan mengandalkan kebaikan mereka dan orang-orang yang taat mengandalkan ketataan mereka. Sementara orang-orang yang bermaksiat tidak memiliki apa-apa selain aku. Jika mereka berputus asa dariku, lalu kepada siapa mereka kembali?”